Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran distribusi sekumpulan data mengikuti sebaran distribusi normal atau tidak. Dalam pengaplikasiannya, uji normalitas biasanya digunakan untuk menguji sekumpulan data atau sekumpulan residual hasil pemodelan.
Uji normalitas yang digunakan untuk menguji data bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak. Hal tersebut biasanyadigunakan untuk pengambilan keputusan apakah teknik analisis menggunakan statistika paramaterik atau non-parametrik.
Sedangkan uji normalitas residual digunakan untuk mengecek apakah sebuah pemodelan sudah layak digunakan atau tidak.
Tahapan uji normalitas menggunakan SPSS tergolong mudah yaitu sebagai berikut:
2. Kemudian Pasteke SPSS
3. Berikan nama variabel di kotak dialog Variable View dengan Biaya_Iklan dan Penjualan
4. Klik Analyze– Non-Paramteric Tests – Legacy Dialogs – 1-Sample KS
5. Setelah itu masukan variabel X1, X2, X3 dan X4 ke dalam kotaks Test Variable List. Kemudian pada kotak Test Distributionpilih Normal. Selanjutnya klik OK.
6. Setelah itu akan muncul hasil sebagai berikut
Hasil uji hipotesis normalitas dapat dilihat sebagai berikut
H0 : Sebaran data berdistribusi Normal
H1 : Sebaran data tidak berdistribusi Normal
Alpha : 0,05 (5%)
P-Value | Kriteria Uji | Keputusan |
0,844 | P-Value (0,844) > Alpha (0,05) | H0 diterima |
0,508 | P-Value (0,508) > Alpha (0,05) | H0 diterima |
0,512 | P-Value (0,512) > Alpha (0,05) | H0 diterima |
0,159 | P-Value (0,159) > Alpha (0,05) | H0 diterima |
Kriteria Uji : H0 ditolak jika nilai P-Value < alpha (0,05)
Kesimpulan : dengan taraf signifikansi 5% maka dapat disimpulkan bahwa sebaran variabel X1, X2, X3 dan X4 mengikuti sebaran distribusi normal.
Penulis : Dani Al Mahkya
0 Response to "Tutorial : Uji Normalitas dan Uji Hipotesis"
Post a Comment